Alasanutama perusahaan mencatat utang gaji adalah konsep akrual dalam akuntansi. Konsep ini mengharuskan perusahaan untuk mengakui beban ketika itu terjadi. Namun, tidak mempertimbangkan pembayaran untuk biaya itu. Ayat jurnal awal untuk mencatat hutang gaji adalah sebagai berikut. Tanggal: Detail: dr: Cr: Beban gaji: XXXX: Hutang gaji: Adapunperhitungan utang upah selama 2 hari untuk 10 pegawai adalah sebagai berikut: Hari Senin, 30-12-2013 => 10 orang x Rp 10.000 = Rp 100.000, dan Hari Selasa, 31-12-2013 => 10 orang x Rp 10.000 = Rp 100.000, sehingga total utang upah yang ditanggung selama 2 hari adalah Rp 200.000., jurnal penyesuaian yang disusun oleh perusahaan "efi Entrijurnal pembayaran gaji saat terutang Misalnya karyawan A akan menerima gaji bulan Desember 2021. Entri pertama ini menunjukkan gaji kotor, potongan dan iuran, serta gaji bersih. Gaji kotor adalah beban yang masuk sisi debit, sedangkan sisanya dihitung sebagai kewajiban yang masuk sisi kredit. 2. Entri jurnal saat terjadi pembayaran gaji Tanggal7 Januari 2009 -Anda membayarkan utang yang terjadi pada transaksi tanggal 4 Januari : Aktifitas yang dicatat dalam jurnal adalah yang mempengaruhi kas, atau proses transaksi yang terjadi secara langsung seperti yang berikut : Tanggal 25 Januari 2018 membayar gaji pegawai untuk bulan Januari sebesar Rp20.000.000. Accumulatedrights adalah hak cuti berbayar yang tetap bisa digunakan karyawan ke periode-periode selanjutnya Bagaimanakah jurnal untuk mengakui beban dan liabilitas terkait cuti berbayar itu, jika haknya bersifat accumulated? Debit: Beban Gaji dan Upah Rp144.000.000; Kredit: Utang Gaji dan Upah Rp144.000.000 (20 × Rp7.200.000) Dengan Jurnalpenyesuaian untuk pendapatan dan beban dibagi menjadi dua tipe, yaitu yang bersifat penangguhan (deferrals) dan yang bersifat akrual (accruals). Untuk penangguhan dibagi menjadi dua, yaitu beban dibayar di muka (prepaid expenses) dan pendapatan diterima di muka (unearned revenues). Sedangkan yang bersifat akrual, juga dibagi menjadi dua . IklanIklanAAA. Abdurrohman07 Januari 2022 0427Jawaban terverifikasiHai lee! Aku bantu jawab ya Pencatatan yang tepat adalah C, ya. Pembahasan; Pencatatan jurnal akibat adanya beban gaji yang belum dibayarkan adalah sebagai berikut; D Beban Gaji Rpxxx K Utang Gaji Rpxxx Pencatatn di atas mengakibatkan saldo beban gaji dan Utang gaji bertambah sejumlah Rpxxx. Semoga membantu, ya! 0Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!IklanIklanYah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan! Akuntansi Penggajian Payroll Accounting, Ini Dia Tahapannya! Akuntansi penggajian atau payroll accounting adalah proses pencatatan gaji, upah, atau kompensasi yang diberikan kepada karyawan seperti uang pesangon. Blog Mekari Jurnal akan menjelaskan secara lengkap bagaimana tahapan, prosedur, serta hal yang perlu Anda perhatikan dalam akuntansi penggajian payroll accounting. Salah satu tantangan yang kerap dihadapi oleh perusahaan adalah melakukan pencatatan akuntansi yang berhubungan dengan penggajian atau payroll karyawan. Hal ini karena ada banyak komponen dalam payroll karyawan yang memiliki cara pencatatan atau entri penjurnalan yang juga berbeda. Accounting program dapat membantu anda agar dapat mengatur payroll karyawan dengan mudah. Oleh karena itu, perusahaan perlu memastikan bahwa proses pencatatan akuntansi dalam hal penggajian berjalan dengan baik. Integrasi Jurnal dan Talenta Membuat Proses Akuntansi Penggajian Payroll Accounting Jadi Lebih Mudah dan Efisien! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Akuntansi penggajian payroll accounting adalah sistem pelacakan dan pencatatan pengeluaran bisnis yang terkait dengan penggajian payroll. Hal ini termasuk kompensasi karyawan individu serta pajak gaji, pembayaran tunjangan karyawan dan potongan lainnya. Sistem akuntansi penggajian memastikan bahwa Anda tidak hanya melacak dengan cermat pengeluaran penggajian Anda, tetapi juga mematuhi undang-undang ketenagakerjaan negara agar tidak melanggar peraturan pajak apa pun. Tanpa akuntansi penggajian, Anda tidak bisa mendapatkan gambaran akurat tentang total biaya karyawan Anda. Hal ini membuat bisnis Anda kesulitan dalam memahami biaya tambahan dari setiap karyawan yang Anda pekerjakan, dan juga untuk memutuskan apakah akan mempekerjakan karyawan penuh waktu, kontraktor, atau pekerja paruh waktu per jam saat Anda perlu menambah tenaga kerja Anda. Kelola Bisnis Lebih Mudah Dengan Bantuan Aplikasi Akuntansi Mekari Jurnal Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Komponen yang Termasuk dalam Akuntansi Penggajian Payroll Accounting Untuk memahami lebih dalam tentang akuntansi penggajian payroll accounting, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa saja komponen pembentuk gaji yang perlu dihitung. Selain upah atau gaji, ada juga potongan-potongan lainnya berdasarkan jam kerja, pinjaman, jamsostek, tunjangan, dan pajak penghasilan PPh pasal 21. Berikut ini adalah beberapa komponen payroll yang wajib diperhatikan dalam akuntansi penggajian payroll accounting Gaji Pokok. Imbalan dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut golongan di mana besarannya ditentukan sesuai kesepakatan. Tunjangan Tetap. Pembayaran yang dilakukan secara teratur dan tidak berkaitan dengan absensi online, offline atau kinerja. Contoh tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya THR, pensiun dll. Tunjangan Tidak Tetap. Contohnya seperti tunjangan makan atau transportasi. Potongan dan Iuran Wajib. Seperti pajak pendapatan penghasilan, BPJS ketenagakerjaan, premi asuransi, denda keterlambatan, dll. Upah Lembur. Upah tambahan yang diberikan sebagai imbalan kerja yang dilakukan di luar jam kerja resmi. Bonus. Contohnya seperti bonus prestasi atau kinerja, bonus tahunan, dan pembagian laba. Baca juga Cara Menghitung Payroll Gaji Karyawan Tidak Tetap Langkah-langkah dalam Akuntansi Penggajian Payroll Accounting Berikut ini adalah langkah atau tahapan yang dalam menjalankan proses akuntansi penggajian payroll accounting 1. Siapkan Bagan Akun Proses pencatatan payroll ke dalam pembukuan usaha Anda melibatkan memastikan bahwa jumlah tersebut secara akurat diposting ke akun payroll. Sebelum Anda dapat mencatat penggajian, Anda perlu menyiapkan akun penggajian pada daftar bagan akun Chart of Account. Akun yang perlu Anda siapkan untuk melacak penggajian umumnya akan menjadi akun beban expense atau akun kewajiban liability. Akun beban adalah jenis biaya yang Anda keluarkan sebagai akibat dari menjalankan bisnis, seperti untuk biaya upah dan asuransi kesehatan. Sedangkan kewajiban adalah uang yang Anda berutang kepada orang lain. Biaya pengeluaran bisa menjadi kewajiban, meskipun bersifat sementara sampai akhirnya dibayarkan. Baca juga Pemindahbukuan Pajak Pengertian, Cara, dan Syarat Pengajuan 2. Kumpulkan Laporan Penggajian Setelah Anda membuat bagan akun, langkah selanjutnya adalah mencatat entri jurnal akuntansi penggajian payroll accounting. Tentu saja sebelum Anda benar-benar memposting transaksi ke dalam pembukuan, transaksi penggajian harus telah dilakukan. Transaksi yang harus Anda posting adalah entri jurnal penggajian yang dibuat setelah memproses penggajian sehingga catatan didasarkan pada peristiwa aktual yang telah terjadi. Anda harus mengumpulkan dokumen sumber yang solid, seperti daftar penggajian dan laporan penggajian lainnya sebelum memasukkan informasi apa pun. Pantau Bisnis Anda Kapan Saja dan Dimana Saja dengan Jurnal. Pelajari Program Akuntansi Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! 3. Catat Entri Jurnal Penggajian Entri jurnal umum mencakup tanggal efektif, jumlah debit, dan jumlah kredit. Saat Anda mencatat penggajian, Anda biasanya akan mencatat beban gaji kotor pada debit, dan mencatat semua akun kewajiban di sisi kredit, termasuk bagian kredit pada akun kas. Gaji kotor akan masuk ke dalam laporan rugi laba Anda, sedangkan akun kewajiban dan kas akan disertakan dalam laporan neraca. 4. Posting Entri Jurnal Penggajian ke Buku Besar Setelah Anda selesai memasukkan entri jurnal, Anda harus mengecek kembali apakah sudah akurat sebelum memposting ke buku besar akuntansi. Periksa angka-angka tersebut dengan data yang Anda kumpulkan dari sistem penggajian Anda, apakah entri total biaya gaji kotor sesuai dengan total biaya penggajian Anda untuk periode tersebut. Periksa kembali apakah akun debit telah seimbang sama dengan akun kredit. Baca juga Macam-Macam Jurnal Keuangan yang Perlu Anda Ketahui 5. Rekonsiliasi Payroll ke Buku Besar Langkah terakhir dalam akuntansi penggajian payroll accounting adalah melakukan rekonsiliasi penggajian. Rekonsiliasi penggajian adalah proses yang dibutuhkan untuk memastikan akun penggajian Anda dalam buku besar secara akurat mencerminkan transaksi yang terjadi dalam sistem penggajian. Sebagian besar perusahaan melakukannya setidaknya setiap bulan dan di akhir tahun. Melakukan rekonsiliasi bulanan akan memastikan Anda memiliki waktu yang cukup untuk memasukkan entri data jurnal penyesuaian sebelum buku ditutup untuk periode bulan tersebut serta melakukan audit penggajian. Baca Juga Pengertian Akuntansi dan Pentingnya dalam Bisnis Adalah Sebagai Berikut Integrasi Jurnal dan Talenta Memudahkan Anda dalam Melakukan Proses Akuntansi Penggajian Pencatatan akuntansi terutama dalam hal penggajian atau payroll adalah salah satu proses yang cukup krusial dalam perusahaan. Prosesnya pun rumit dikarenakan Anda harus benar-benar memperhitungkan masing-masing komponen dalam payroll karyawan yang kemudian harus diposting ke dalam buku besar. Sekarang, Anda tidak perlu khawatir lagi karena Anda dapat menggunakan software akuntansi online seperti Mekari Jurnal yang terintegrasi dengan salah satu software payroll terbaik di Indonesia yaitu Talenta. Manfaat yang bisa Anda nikmati dari Integrasi antara Jurnal dan Talenta dalam hal akuntansi penggajian payroll accounting adalah Hemat waktu dengan sinkronisasi otomatis antara Bagan Akun Chart of Accounts Jurnal dan laporan payroll Talenta Anda tidak perlu lagi melakukan input data payroll beserta komponen di dalamnya secara manual 2x kerja ketika melakukan pencatatan ke dalam bagan akun. Hal ini karena laporan payroll yang dihasilkan oleh Talenta akan tersinkronisasi langsung dengan bagan akun pada sistem Jurnal sehingga juga dapat mengurangi risiko human error. Input kategori akun secara otomatis berdasarkan komponen yang sesuai dengan Bagan Akun Chart of Accounts Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat banyak sekali komponen dalam sistem payroll seperti gaji, tunjungan, potongan pajak. Ada komponen yang harus dicatat di akun beban, ada juga yang harus dicatat sebagai kewajiban. Jika Anda tidak memiliki pemahaman yang baik terhadap dasar akuntansi penggajian payroll accounting, maka Anda akan kesulitan dalam menentukan akun yang tepat. Dengan integrasi Jurnal dan Talenta, komponen dari payroll akan dikategorikan secara otomatis ke akun yang sesuai sehingga laporan yang dihasilkan juga akurat. Jurnal Jadikan Proses Bisnis Lebih Efisien melalui Tools Terintegrasi. Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Proses payroll, reimbursement, dan pencatatan hutang karyawan dapat dimonitor secara real time Seperti yang Anda ketahui, payroll maupun reimbursement yang masuk ke HR akan diproses oleh bagian Finance. Kedua divisi ini saling berkaitan, namun yang sering terjadi di lapangan adalah request oleh HR harus diproses oleh Finance secara manual sehingga membutuhkan waktu dan tenaga. Dengan menghubungan Jurnal dengan Talenta, setiap aktivitas dan request dapat dilakukan oleh karyawan langsung, yang kemudian disetujui oleh HR, dan kemudia secara otomatis akan diteruskan untuk diproses oleh tim finance. Semuanya dilakukan dalam satu platform dan proses monitoring akan jadi lebih mudah. Selain itu, Anda tidak perlu lagi menunggu sampai akhir periode penggajian dan menerima laporan dari HR untuk memulai menutup pembukuan. Melacak dan mencairkan gaji secara akurat berdasarkan jam kerja Keuntungan lain dalam menggunakan integrasi Jurnal dan Talenta adalah kemudahan dalam melacak dan mencatat insentif masing-masing karyawan berdasarkan jam kerja atau lembur ke dalam catatan akuntansi. Hal ini karena, perhitungan insentif akan dilakukan dan dicatat secara otomatis ke dalam akun yang sesuai. Baca juga Mengupas Lebih Dalam Perbedaan Pembukuan dan Pencatatan Penghitungan pajak gaji secara otomatis dengan Talenta Anda tidak perlu repot menghitung pajak gaji secara manual karena dengan menggunakan fitur perhitungan payroll dari Talenta, seluruh komponen gaji seperti PPh 21, bonus, tunjangan, BPJS, angsuran pinjaman akan dihitung secara otomatis. Rekam, setujui, dan cairkan klaim dalam satu platform Salah satu permasalahan yang kerap terjadi adalah sulitnya melacak kembali klaim atau pengeluaran karyawan karena tidak adanya sistem yang baik dalam menyimpan, membuat kode, dan memelihara formulir pengajuan atau bukti transaksi/tanda terima. Dengan menggunakan fitur dari Jurnal, Anda bisa menyimpan bukti pengeluaran untuk mengajukan klaim secara digital di satu platform. Anda tidak akan kehilangan dokumen yang berhubungan dengan pengajuan klaim sehingga proses pencairan jadi lebih mudah. Untuk mengetahui fitur lain yang bisa Anda manfaatkan, silahkan pelajar lebih lanjut tentang Jurnal x Talenta. Coba aplikasi Jurnal secara gratis selama 14 hari atau langsung hubungi sales kami! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Di atas adalah penjelasan singkat tentang apa itu akuntansi penggajian payroll accounting, tahapan serta prosedur dalam melakukannya, dan bagaimana Anda bisa memanfaatkan software seperti Jurnal dan Talenta untuk mempermudah proses tersebut. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi. Namun demikian, kebanyakan pengusaha UMKM yang saya temui itu juga, justru memiliki tingkat ketidakpedulian yang cukup tinggi pada laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntasi keuangan yang berlaku, hingga pada akhirnya bisnis mereka menemui hambatan dalam hal pasokan informasi keuangan yang dapat diandalkan untuk keperluan analisis kinerja keuangan, pertanggungjawaban ke pemegang saham, pengajuan dana ke kreditur, pajak, yang telah saya jelaskan pada tulisan saya yang berjudul pentingnya akuntansi bagi perusahaan, para pengusaha ini cenderung terlalu fokus pada pengembangan bisnisnya dan menganggap pencatatan kas keluar dan kas masuk, sudah cukup untuk merekam kegiatan perusahaan dalam hal keuangan. Tentu hal ini tidak sepenuhnya salah, karena akuntansi pun mengakui pencatatan berbasis kas, namun demikian, pencatatan secara akuntansi, meskipun berbasis kas, tetapi sangat kompleks dan menerapkan sistem double entry, sehingga menghasilkan pencatatan yang sangat rapi dan memiliki output berupa laporan yang dapat diandalkan. Akuntansi Berbasis Kas dan Akrual Apa yang dimaksud dengan akuntansi berbasis kas? Sesuai namanya, ini adalah adalah metode pencatatan berbasis kas, artinya, pendapatan diakui saat kas diterima oleh perusahaan dan biaya serta beban dicatat saat perusahaan mengeluarkan kas untuk membayarnya. Simpel, tetapi berpotensi menyebabkan salah saji dalam laporan keuangan. Misalnya saja saat perusahaan telah menyelesaikan kewajibannya kepada pelanggan atas penjualan produk atau jasa. Pendapatan tidak akan diakui sampai kas atas penjualan tersebut diterima, sehingga, mungkin saja, pendapatan tidak dicatat pada periode yang seharusnya. Lalu adakah solusi terkait hal tersebut? Ya, di akuntansi, sebagai lawan dari basis kas, dikenal juga akuntansi berbasis akrual, yang mengakui pendapatan di periode selesainya kewajiban perusahaan atas penjualan produk atau jasa terhadap pelanggannya. Biasanya, ketika invoice dikirim ke pelanggan dan bukan pada saat kas diterima. Kemudian, sama halnya dengan penjualan, pada basis akrual, beban juga diakui pada saat terjadinya, bukan pada saat kas keluar. Lalu metode manakah yang harus dipakai, basis akrual atau basis kas? PSAK 1 menyatakan bahwa suatu perusahaan dalam menyusun laporan keuangannya menggunakan metode akrual, kecuali laporan cash flow. Demikian pula dengan UU Perpajakan, meskipun dalam hal pemotongan pajak penghasilan menggunakan basis kas, tetapi dalam hal pengakuan penjualan dan pembelian, menggunakan basis akrual. Jadi jelas ya, untuk perusahaan-perusahaan, baik perusahaan kecil maupun menengah, untuk mencegah kekisruhan-kekisruhan terkait laporan keuangan perusahaan di kemudian hari, gunakanlah penyusunan laporan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berbasis akrual. Perlunya Jurnal Penyesuaian pada Akuntansi Berbasis Akrual Jurnal penyesuaian dibuat untuk memastikan pengakuan atas pendapatan dan beban mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku, yaitu agar dicatat pada saat terjadinya, bukan pada saat kas diterima atau keluar. Pada beberapa kejadian dan periode, data atas suatu transaksi mungkin tidak up-to-date dan tidak lengkap, karena beberapa alasan berikut Beberapa kejadian tidak dicatat pada basis harian, seperti penggunaan perlengkapan dan gaji pegawai. Pasti akan sangat aneh dan tidak efisien, bila suatu perusahaan "menyeharikan" hitungan gaji para pegawainya untuk mengikuti prinsip pencatatan beban dan mencatatnya biaya perolehan atau akusisi tidak hanya dicatat pada suatu periode akuntansi, karena biaya-biaya tersebut akan dialokasikan ke periode-periode berikutnya dan habis seiring berlalunya waktu, sesuai umur manfaatnya. Contohnya adalah biaya bangunan, sewa, dan biaya tidak dapat dicatat, karena datanya belum ada. Misalnya tagihan listrik atau telepon, di mana tagihannya baru ada pada bulan berikutnya atau ketika suatu periode akuntansi telah berlalu. Tipe-tipe Jurnal Penyesuaian pada Akuntansi Berbasis Akrual Jurnal penyesuaian untuk pendapatan dan beban dibagi menjadi dua tipe, yaitu yang bersifat penangguhan deferrals dan yang bersifat akrual accruals.Untuk penangguhan dibagi menjadi dua, yaitu beban dibayar di muka prepaid expenses dan pendapatan diterima di muka unearned revenues. Sedangkan yang bersifat akrual, juga dibagi menjadi dua, yaitu pendapatan yang akan diterima accrued revenues dan beban yang masih harus dibayar accrued expenses.Beban Dibayar di Muka Ketika suatu perusahan membayar beban yang memiliki manfaat untuk beberapa periode akuntansi, maka beban tersebut tidak perlu dibebankan langsung di laporan laba rugi, melainkan diakui sebagai beban dibayar di muka yang akan menambah aset perusahaan, kemudian selanjutnya akan dibiayakan setiap periodenya melalui biaya yang dibagi rata antara nilai perolehan dengan umur manfaatnya. Contoh biaya dibayar di muka adalah asuransi, perlengkapan, iklan, dan sewa. Selain itu, termasuk juga akuisisi aset tetap, yang pembiayaannya dilakukan melalui penyusutan setiap periodenya selama umur ekonomis aset tetap tersebut. PerlengkapanPada tanggal 10 Maret 2020, perusahaan membeli perlengkapan senilai 5 juta. Atas transaksi tersebut kas perusahaan berkurang 5 juta, sedangkan perlengkapan di sisi aset bertambah 5 juta. Perlengkapan 5 juta D Kas 5 juta KPemakaian perlengkapan tersebut tidak dicatat pada basis harian, sehingga pada akhir bulan atau tanggal 31 Maret 2020, perlengkapan di sisi aset masih ada senilai 5 juta, padahal ketika dilakukan stock opname atas nilai perlengkapan, nilainya hanya tersisa 1 juta. Artinya, selama bulan Maret 2020, biaya atas perlengkapan yang digunakan adalah sebesar 4 juta 5 juta - 1 juta. Kejadian tersebut menyebabkan penurunan nilai perlengkapan pada akhir Maret 2020, sehingga perlu dibuat jurnal penyesuaian berikut Beban Perlengkapan 4 juta D Perlengkapan 4 juta K AsuransiPada tanggal 3 Maret 2020, perusahaan mengasuransikan bangunannya untuk perlindungan kebakaran selama satu tahun senilai 1,2 juta. Atas transaksi ini, perusahaan tidak membebankan seluruh biayanya ke laporan laba rugi, tetapi mengakuinya sebagai penambahan aset dengan nama akun asuransi dibayar di muka. Asuransi Dibayar di Muka 1,2 juta D Kas 1,2 juta K Kemudian, asuransi tersebut akan dibiayakan secara proporsional setiap bulannya sebesar 100 ribu 1,2 juta 12. Sehingga pada akhir bulan Maret 2020, perusahaan harus membuat penyesuaian atas biaya asuransi ini. Bila tidak dilakukan, maka biaya asuransi bulan Maret 2020 akan ada kurang saji sebesar 100 ribu. Beban Asuransi 100 ribu D Asuransi Dibayar di Muka 100 ribu K Penyusutan Pada tanggal 7 Maret 2020 perusahaan membeli kendaraan operasional senilai 200 juta. Atas transaksi ini perusahaan tidak langsung membiayakan keseluruhan akuisisi ini karena dapat menyebabkan lebih saji pencatatan pada periode tersebut dan menyebabkan kurang saji pada periode-periode berikutnya. Perusahaan akan mencatatnya sebagai penambahan aset pada akun kendaraan sebesar 200 juta. Kendaraan 200 juta D Kas 200 juta K Pada akhir bulan Maret 2020, perusahaan perlu melakukan penyesuaian atas beban depresiasi / penyusutan kendaraan, agar tidak terjadi kurang saji atas nilai beban tersebut pada bulan Maret 2020. Asumsikan umur ekonomis kendaraan adalah selama 8 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa, sehingga biaya penyusutan per bulannya adalah senilai 2,08 juta 200 juta 96 bulan Penyusutan kendaraan 2,08 juta D Akum. penyusutan kendaraan 2,08 juta K Pendapatan Diterima di Muka Ketika perusahaan menerima pembayaran sebelum jasa diberikan, maka perusahaan belum bisa mengakui sebagai pendapatan di laporan laba rugi, tetapi diakui sebagai pendapatan diterima di muka yang dicatat di neraca sisi kewajiban. Pada tanggal 5 April 2020, suatu perusahaan ZZZ yang bergerak di bidang content creating menerima pembayaran sebesar 150 juta untuk jasa yang di dalam kontraknya akan selesai pada tanggal 30 Juni 2020. Atas pembayaran ini, perusahaan ZZZ mengakuinya sebagai kewajiban, bukan sebagai pendapatan. Bank 150 juta D Pendapatan Diterima di Muka 150 juta K Selama bulan April 2020, perusahaan ZZZ mengevaluasi progress atas jasa tersebut dan menentukan bahwa sebesar 50 juta dari 150 juta pendapatan diterima di muka sudah dapat diakui sebagai pendapatan. Pada tanggal 30 April 2020 perlu dilakukan penyesuaian agar tidak terjadi kurang saji atas nilai pendapatan dan lebih saji atas nilai kewajiban. Pendapatan Diterima di Muka 50 juta D Pendapatan Jasa 50 juta K Pendapatan yang Akan Diterima Ketika suatu perusahaan telah menyelesaikan kewajibannya kepada pelanggan atau jasa sudah diberikan sesuai dengan kontrak di awal, tetapi perusahaan tersebut belum menerima pembayaran, maka, perusahaan akan mengakuinya sebagai pendapatan yang akan diterima atau piutang usaha. Misalkan pada bulan Desember 2020, perusahaan telah menyelesaikan pembuatan booth pesanan pelanggan senilai 250 juta, namun belum menerima pembayarannya. Maka atas hal tersebut, supaya tidak terjadi kurang saji atas nilai aset, pendapatan, serta laba bersih, pada tanggal 31 Desember 2020 perusahaan perlu membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut Piutang Usaha 250 juta D Pendapatan Jasa 250 juta K Beban yang Masih Harus DibayarBeban-beban yang telah terjadi, namun belum dibayarkan pada suatu periode disebut beban yang masih harus dibayar dan harus dilakukan penyesuaian pada akhir periode dengan mengakuinya sebagai penambah utang di neraca dan penambah beban di laba rugi. Contoh dari beban yang masih harus dibayar adalah beban bunga obligasi, wesel, pajak, dan akan mengambil contoh kasus pada perusahaan XYZ yang menerbitkan wesel bayar 3 bulan senilai 50 juta dengan bunga tahunan sebesar 15 % pada tanggal 1 Juli 2020 untuk menyelesaikan utang usaha pada perusahaan ABC yang telah lewat jatuh tanggal 31 Juli 2020, perusahaan XYZ, meskipun belum membayar bunga atas wesel tersebut, harus mengakui beban bunga yang terjadi. Adapun cara perhitungan beban bunga per bulannya adalah sebagai berikutTotal bunga = 50 juta x 15% x 3/12 = 1,875 jutaBunga per bulan = 1,875 juta / 3 = 625 ribuJadi, pada pada tanggal 31 Juli 2020, perusahaan XYZ harus melakukan penyesuaian pada beban bunga dan utang bunga agar beban bunga di laba rugi dan utang bunga di neraca tidak kurang saji sebesar 625 ribu. Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut Beban bunga 625 ribu D Utang bunga 625 ribu K PenutupAkuntansi berbasis akrual merupakan suatu metode akuntansi yang mengakui pendapatan dan beban bukan pada saat kas diterima, namun pada saat terjadinya pendapatan atau beban tersebut menyebabkan perlunya perusahaan untuk membuat berbagai entri atau jurnal penyesuaian agar baik pendapatan, beban, aset, maupun kewajiban tidak disajikan lebih atau kurang dari nilai tulisan saya mengenai metode akuntansi berbasis akrual dan jurnal penyesuaiannya yang untuk beberapa orang mungkin cukup membingungkan. Padahal, pada kenyataannya, akuntansi berbasis akrual ini sangatlah sederhana dan dapat membantu suatu bisnis dalam menyajikan laporan keuangan yang andal. Stay safe and stay healthy. Take care! Dalam proses penggajian karyawan, perusahaan perlu mencatat dan menghitung pengeluaran di dalam pembukuan, agar pengeluaran perusahaan dapat tercatat dengan baik. Penggajian karyawan perlu dicatat dalam jurnal gaji untuk mengetahui transparansi dana pengeluaran perusahaan. Jurnal gaji termasuk bagian dari sistem akuntansi perusahaan. Pencatatan, perhitungan, manajemen, dan analisis kompensasi karyawan dikerjakan oleh sistem akuntansi perusahaan. Artikel dari LinovHR ini akan menjelaskan tentang jurnal gaji secara mendalam, simak ulasannya!Apa Itu Jurnal Gaji Karyawan?Jurnal gaji adalah sebuah pencatatan upah atau gaji yang dibayarkan perusahaan kepada karyawannya. Penggajian tersebut akan dicatat oleh seorang akuntan ke dalam pembukuan perusahaan untuk keperluan dokumentasi laporan keuangan. Jurnal penggajian dapat membantu perusahaan memastikan berapa banyak biaya yang harus dibayarkan untuk gaji ini dilakukan untuk mengelola keuangan perusahaan agar meminimalisir adanya suatu kesalahan Juga Apa Itu Gaji ke-14, Apakah Karyawan Swasta Bisa Dapat?Jenis Jurnal Gaji Karyawan Terdapat 3 jenis jurnal gaji karyawan yang umumnya ditemukan, sebagai berikut iniInitial recordings. Pencatatan penggajian jenis ini berisi tentang transaksi upah kotor karyawan dan pemotongan-pemotongan wages. Jenis ini berisikan tentang pembayaran upah yang belum sempat dibayarkan perusahaan kepada payments. Jenis jurnal terakhir adalah manual payments. Perusahaan membayarkan gaji karyawannya secara manual menggunakan sebuah cek atau uang Juga Langkah Melakukan Audit Payroll dengan BenarCara Membuat Jurnal PenggajianKarena menjadi bagian penting dalam keuangan perusahaan, Anda harus mengetahui cara membuat jurnal penggajian. Berikut adalah cara untuk membuat jurnal penggajian karyawan, antara lainPersiapkan akun payrollLangkah pertama yang dapat Anda atau perusahaan lakukan adalah membuat akun payroll. Mulailah mengatur akun penggajian dasarnya, akun penggajian berisi daftar pengeluaran dan beban kewajiban pengeluaran, seperti gaji karyawan, asuransi kesehatan dan lain-lain. Akun penggajian yang dibuat terpisah membantu melacak dan mengelola pembayaran dan pengiriman pajak dan potongan yang lainHitung dan kalkulasikan potongan-potongan gaji yang lain untuk mengetahui seberapa banyak gaji yang perlu dipotong iuran BPJS Kesehatan yang ditanggung 4% perusahaan dan 1% karyawan dari gaji pengeluaran gaji karyawanSelanjutnya, kumpulkan dan catat seluruh pengeluaran penggajian yang dimiliki oleh perusahaan dalam pembukuan pengeluaran perusahaan. Biaya yang dikeluarkan baik gaji pokok, insentif, pemotongan pajak, tunjangan dan lainnya dicatat dan di posting melalui slip gaji dan perbaiki catatan pengeluaran perusahaanSetelah akuntan mencatat pengeluaran dan utang perusahaan, periksa catatan pengeluaran untuk memastikan tidak ada data yang hilang atau salah. Jika terjadi kesalahan pencatatan, lakukan perbaikan pada setiap kesalahan yang Software Indonesia Ini Bantu Jurnal Penggajian Lebih MudahJurnal penggajian karyawan adalah bagian penting dalam laporan keuangan perusahaan. Untuk itulah memastikan perhitungannya benar menjadi hal penting. Selain memastikan penghitungannya tidak salah, pembuatannya pun harus dilakukan seefektif dan seefisien mungkin. Maka kalau sudah seperti ini, penghitungan secara manual tentunya akan membutuhkan waktu yang lama dan tidak pengalokasian gaji secara manual berpotensi tercecernya uang gaji dan kehilangan uang gaji karyawan. Perusahaan membutuhkan suatu payroll software untuk membantu proses penggajian lebih mudah dan Software Indonesia dari LinovHR adalah solusinya. Software Payroll LinovHR dapat membantu perusahaan Anda dalam menghitung gaji karyawan, perhitungan insentif, tunjangan, perpajakan, dan masih banyak berbagai fitur yang ada dalam software Payroll LinovHR perusahaan dapat mengelola gaji dengan lebih mudah dan praktis. Mulai dari mengelola data bank karyawan, pengelompokkan tanggal penggajian, kode-kode akuntansi, penghitungan BPJS, sampai kalkulator pajak. Semua tersedia dalam satu tempat sehingga perusahaan tidak perlu lagi menggunakan banyak tools hanya untuk mengurus penghitungan Payroll LinovHR bukan hanya memastikan penghitungan gaji dihitung secara akurat dan cepat, tapi juga menjamin keamanan dari segala data penggajian dengan penyimpanan berbasis cloud. Jadi perusahaan tidak perlu lagi takut ada kebocoran data menggunakan payroll software LinovHR Anda tidak akan kerepotan lagi dalam mengelola jurnal gaji dan pengalokasian gaji karyawan. Hubungi contact center LinovHR untuk mendapatkan demonya sekarang! Jurnal pembayaran gaji bagi karyawan adalah bagian dari sistem akuntansi penggajian. Corporate Finance Institute menjelaskan akuntansi penggajian pada intinya adalah penghitungan, manajemen, pencatatan, dan analisis terhadap kompensasi karyawan. Kompensasi di sini berarti segala bentuk imbalan bagi karyawan atas kinerjanya buat perusahaan tanpa mengurangi kewajiban yang memotong imbalan itu. Apa Itu Jurnal Pembayaran Gaji Karyawan? Sebelum menelisik lebih lanjut tentang jurnal pembayaran gaji untuk karyawan, penting untuk mengetahui sejumlah komponen yang membentuk gaji, yakni Gaji pokok uang kompensasi dasar yang ditetapkan perusahaan sesuai kesepakatan dengan karyawan. Besaran gaji pokok umumnya ditentukan berdasarkan status, golongan, dan kompetensi karyawan. Tunjangan tetap bayaran pelengkap gaji pokok yang diberikan secara rutin tanpa dipengaruhi kinerja atau kehadiran karyawan. Misalnya tunjangan hari raya atau THR, tunjangan pensiun, dan tunjangan kesehatan. Tunjangan tidak tetap bayaran pelengkap gaji pokok yang diberikan dengan dasar tertentu. Misalnya tunjangan transportasi dan tunjangan akan yang dihitung berdasarkan kehadiran karyawan. Potongan komponen pemotong gaji yang bersifat wajib baik dari kebijakan perusahaan maupun program pemerintah terkait dengan ketenagakerjaan. Contohnya pajak penghasilan PPh, iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, iuran koperasi, denda tindakan indisipliner, dan cicilan pinjaman dari perusahaan. Komisi tambahan bayaran atas capaian kinerja karyawan atau performa perusahaan, seperti komisi karena mencapai target dan bonus tahunan. Upah lembur tambahan kompensasi atas kelebihan jam kerja karyawan. Komponen ini biasanya terdapat dalam slip gaji yang diberikan bersamaan dengan pembayaran gaji karyawan. Jurnal pembayaran gaji karyawan terdiri atas entri yang memuat catatan Pembayaran gaji saat terutang/dihitung Saat terjadinya pembayaran Pembayaran gaji disertai potongan dan iuran kontribusi perusahaan Baca Payroll Adalah Ketahui Seluk-Beluknya dalam Dunia Usaha Jurnal ini menunjukkan posisi beban, kewajiban, dan aset perusahaan. Pencatatan pembayaran gaji pegawai dalam jurnal penting untuk menyusun laporan keuangan dan memastikan ketaatan terhadap aturan perpajakan. Cara Membuat Jurnal Pembayaran Gaji Karyawan Untuk mencatat pembayaran gaji karyawan dalam jurnal, pertama-tama harus menjalankan sistem akuntansi penggajian lebih dulu. Caranya 1. Buat akun penggajian Buatlah akun penggajian dulu dalam bagan akun yang terdiri atas perpaduan beban dan kewajiban. Akun beban memuat pengeluaran yang terjadi akibat kegiatan bisnis, misalnya gaji dan asuransi kesehatan. Adapun akun kewajiban berisi catatan utang kepada pihak lain. 2. Hitung pajak dan potongan lain Hitung pajak dan potongan lain untuk mengetahui seberapa banyak gaji yang harus Anda potong dan kontribusi Anda sebagai pemilik usaha. Untuk potongan iuran BPJS Kesehatan, misalnya, perusahaan menanggung 4% dan pegawai 1 % dari gaji. 3. Kumpulkan dokumen penggajian Kumpulkan semua data terkait dokumen terkait dengan penggajian, seperti Daftar penggajian yang mencakup semua transaksi penggajian dalam periode tertentu, nama karyawan, serta jumlah dan tanggal pembayaran. Laporan pajak gaji yang menunjukkan rincian pajak yang dipotong dari gaji karyawan plus pajak yang dibayar pemberi kerja. 4. Catat entri jurnal pembayaran gaji karyawan Tahap ini sudah masuk pencatatan jurnal pembayaran gaji yang menampilkan jumlah debit dan kredit. Beban gaji umumnya dicatat di kolom debit, sedangkan aset dan kewajiban di kolom kredit. Gaji kotor nantinya dimuat di laporan laba rugi, sementara aset dan kewajiban masuk di laporan neraca. Seturut sistem akuntansi penggajian, setelah tahap keempat ini, Anda tinggal memasukkan entri jurnal pembayaran gaji ke buku besar. Lalu, jika semua angka sudah benar dan akun debit-kredit telah seimbang, lakukan rekonsiliasi akun penggajian ke buku besar. Rekonsiliasi berguna untuk memastikan akurasi transaksi yang tercatat dalam sistem akuntansi penggajian. Kebanyakan pemilik usaha menjalankan rekonsiliasi per bulan atau pada akhir tahun sebelum tutup buku. Photo by Mohamed Hassan Baca Jurnal Pengeluaran Kas Arti, Manfaat dan Cara Membuatnya Contoh Jurnal Pembayaran Gaji Karyawan Guna lebih memahami jurnal pembayaran gaji pegawai, Anda bisa melihat contoh langkah pembuatannya berikut ini. 1. Entri jurnal pembayaran gaji saat terutang Misalnya karyawan A akan menerima gaji bulan Desember 2021. Entri pertama ini menunjukkan gaji kotor, potongan dan iuran, serta gaji bersih. Gaji kotor adalah beban yang masuk sisi debit, sedangkan sisanya dihitung sebagai kewajiban yang masuk sisi kredit. Tanggal Akun Debit Kredit 23 Desember 2021 Gaji kotor Pajak penghasilan Iuran BPJS Kesehatan Iuran BPJS Ketenagakerjaan Gaji bersih 2. Entri jurnal saat terjadi pembayaran gaji Entri ini dibuat saat Anda membayarkan gaji kepada karyawan A. Saat membayar gaji, artinya Anda tak punya utang lagi sehingga kewajiban berkurang. Kas atau aset juga berkurang akibat pembayaran gaji. Maka masukkan gaji bersih ke kolom debit dan kas ke kolom kredit. Tanggal Akun Debit Kredit 26 Desember 2021 Gaji bersih Kas 3. Entri pembayaran gaji disertai potongan dan iuran kontribusi perusahaan Dalam entri terakhir ini, Anda harus memasukkan potongan dan iuran kontribusi perusahaan, biasanya terkait dengan aturan perpajakan dan program ketenagakerjaan pemerintah. Segala potongan dan iuran masuk ke kolom debit, sedangkan di kolom kredit ada kas. Tanggal Akun Debit Kredit 26 Desember 2021 Iuran BPJS Kesehatan Iuran BPJS Ketenagakerjaan Kas Dibutuhkan waktu untuk memahami sistem akuntansi penggajian dan jurnal pembayaran gaji karyawan. Terlebih bagi pemilik usaha yang tak memiliki latar belakang akuntansi. Itulah kenapa ada software akuntansi yang dapat membantu menyederhanakan urusan akuntansi dalam perusahaan. Perangkat lunak ini dapat dimanfaatkan untuk membuat entri jurnal penggajian dengan lebih mudah. Tugas akuntan di perusahaan juga akan lebih ringan, khususnya bila perusahaan sudah memiliki banyak pegawai. Pencatatan jurnal pembayaran gaji karyawan secara manual untuk puluhan hingga ratusan orang akan sangat menguras waktu dan tenaga. Kerja manual akuntansi juga berisiko diwarnai kesalahan berupa human error yang dapat sangat mempengaruhi laporan keuangan. Software akuntansi yang tepercaya dan andal dapat menekan risiko kesalahan itu. Sejumlah software juga bisa diintegrasikan dengan platform manajemen pengeluaran perusahaan. Integrasi ini sangat berguna untuk memudahkan pelacakan hingga pencatatan pengeluaran yang hasilnya dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana bisnis ke depan Salah satu platform manajemen pengeluaran yang memiliki teknologi mumpuni adalah Spenmo. Spenmo memiliki fitur pembayaran tagihan yang mempermudah proses pemindaian invoice, pelacakan utang dagang, serta pembayaran gaji karyawan tanpa kendala, tanpa perlu login ke berbagai antarmuka bank.

jurnal untuk mengakui utang gaji adalah